Menjelang musim haji 1446 H/2025 M, Kerajaan Arab Saudi resmi meluncurkan sebuah platform digital terbaru bernama Tasreeh. Platform ini bertujuan untuk mengatur penerbitan izin masuk ke Makkah dan kawasan suci lainnya, baik bagi jemaah domestik maupun internasional.
Dilansir dari Saudi Gazette, Selasa (15/4/2025), peluncuran Tasreeh merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi dan Otoritas Data dan Kecerdasan Buatan Saudi (SDAIA). Sistem ini terintegrasi langsung dengan Kementerian Haji dan Umrah melalui platform Nusuk, sehingga proses perizinan menjadi lebih terstruktur dan efisien.
Tak hanya untuk jemaah, Tasreeh juga memberikan akses bagi para pekerja, relawan, dan kendaraan operasional yang terlibat dalam kegiatan haji. Izin mereka akan dapat diverifikasi melalui aplikasi Tawakkalna, sementara pihak keamanan di gerbang masuk Makkah dapat memvalidasi izin tersebut melalui aplikasi Maidan.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya Kerajaan untuk menstandarisasi dan menyederhanakan prosedur haji, terutama dalam menghadapi peningkatan jumlah jemaah setiap tahunnya.
Seiring dengan peluncuran platform ini, Arab Saudi juga mulai menerapkan sejumlah aturan ketat. Mulai 29 April 2025, hanya individu yang memiliki visa haji resmi yang diperbolehkan masuk ke Makkah. Sementara itu, para ekspatriat tanpa izin resmi akan dilarang masuk mulai 23 April 2025.
Selama musim haji berlangsung, izin masuk Makkah hanya diberikan kepada tiga kategori: warga dengan domisili resmi di Makkah, pemegang izin haji yang sah, dan petugas di tempat-tempat suci.
Pemerintah juga mengimbau jemaah umrah yang masih berada di Makkah untuk segera kembali ke negara masing-masing paling lambat 1 Zulkaidah 1446 H atau 29 April 2025. Mereka yang melewati batas waktu ini akan dikenai sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
Sebagai tambahan, izin umrah melalui platform Nusuk akan ditangguhkan sementara mulai 29 April hingga 10 Juni 2025. Penangguhan ini merupakan bagian dari kebijakan pembatasan selama musim haji yang bertujuan menjaga kelancaran dan keamanan pelaksanaan ibadah.
Langkah digitalisasi ini menjadi bukti nyata komitmen Arab Saudi dalam memanfaatkan teknologi untuk mendukung pelaksanaan ibadah haji yang aman, tertib, dan terorganisir.
@sumber: detik.com
 
								 
															